Skip to content

Memanfaatkan sertifikasi untuk mendukung keberlanjutan yang selaras dengan Kerangka Akuntabilitas

Jika sistem sertifikasi selaras dengan Kerangka Akuntabilitas, perusahaan dapat memanfaatkannya dengan cara memenuhi persyaratan Kerangka Akuntabilitas untuk mendapat jumlah produk bersertifikat fisik. Agar sepenuhnya selaras dengan Kerangka Akuntabilitas, sistem sertifikasi harus menyertakan persyaratan normatif yang sama terkait prinsip tanpa deforestasi, tanpa konversi, dan penghormatan terhadap HAM sebagaimana disebutkan dalam Prinsip Inti 1 dan 2 Kerangka ini. Sistem sertifikasi juga harus menyertakan penjaminan yang kuat dan model Chain of Custody (COC) yang membuat jumlah produk bersertifikat dapat ditelusuri secara fisik, misalnya melalui segregasi atau penjagaan identitas. Sistem sertifikasi yang tidak sepenuhnya selaras masih dapat membantu perusahaan memenuhi tujuan keberlanjutannya, tetapi tindakan tambahan tetap harus dilakukan untuk menangani unsur-unsur Kerangka Akuntabilitas yang tidak sepenuhnya tercakup dalam sistem sertifikasi.

Selain fokus Kerangka Akuntabilitas terhadap deforestasi, konversi, dan HAM, sebagian besar sistem sertifikasi juga membahas persoalan keberlanjutan lainnya, misalnya kualitas tanah dan air, agronomi atau pengelolaan hutan dengan baik, serta penggunaan pestisida.

Menggunakan Kerangka Akuntabilitas untuk melengkapi sertifikasi

Kerangka Akuntabilitas menyajikan pendekatan komprehensif untuk seluruh perusahaan guna mencapai rantai pasok yang etis. Kerangka ini melengkapi sertifikasi yang difokuskan pada produk dan unit produksi di sejumlah sistem sertifikasi. Perusahaan dapat menggunakan Kerangka Akuntabilitas dalam membantu mengelola bahan/komoditas yang tidak bersertifikat dalam rantai pasoknya untuk memastikan bahwa perusahaan mengatasi deforestasi, konversi, dan persoalan HAM dengan baik di seluruh lapisan bisnisnya. Tindakan ini sangat penting terutama ketika perusahaan memasok atau membeli komoditas dari wilayah yang tidak menerapkan sertifikasi atau tidak menerapkannya secara luas. Perusahaan juga dapat menggunakan Kerangka ini untuk menangani unsur-unsur bisnis yang bertanggung jawab terkait sistem perusahaan, praktik pelaporan, pengelolaan ketidakpatuhan pemasok, dan hal lainn di luar cakupan sejumlah program sertifikasi.

Scroll to top